Hmmm apa ya yang lebih tepat untuk mengekpresikan rasa ibu -ibu yang tahun ini Putra putrinya harus melanjutkan ke jenjang pendidikan sekolah yang lebih tinggi.... Berjuta rasanya yaa?!!
Tahun ini. Saya sendiri punya 2 buah hati yang satu masuk ke tinkat SMP dan satu lagi masuk ke jenjang SMA...nah kebayang kan rasanya
Saya yakin lah para orang tua yang lain jauh-jauh hari sebelumnya pasti sudah mempersiapkan Putra putri mereka agar kelak bisa mendapatkan sekolah yang mereka inginkan... Termasuk sayapun... Selain membekali anak anak dengan bombingan belajar try out sana sini dan banyak hal lainnya untuk bisa memperbesar peluang agar anak kita diterima di sekolah yang diinginkan dan jegerrr kejadian wabah covid.... Bubarlah ngga ada ujian dan tahu tahu anak kita lulus berbekal nilai rapor 5 semester ... Mau ngga mau suka ngga suka inilah hasilnya bagi anak anak. Yang sistem belajarnya punya keteraturan dan terprogram dengan baik akan sangat diuntungkan karena mereka pasti lulus dengan angka bagus sebagus angka semestteran. Mereka tapi untuk anak anak yang mungkin ada masalah belajar ntah itu dikelas kelas sebelumnya walaupun di akhir tahun ajaran sekarang prestasinya bagus alamat hasil kelulusan nya pun ngga akan sebagus anak anak yang prestasi belajarnya stabil
Saya sadar kok belajar itu merupakan proses yang dilakukan tiap hari dengan konsisten akan memberikan hasil yang lebih baik dengan situasi inilah bisa diambil hikmahnya sebenarnya adalah waktu yang tepat kalau kita mau sampaikan ke anak anak kita untuk menjadi pembelajaran mengenai apa yang dinamakan ketekunan dan proses
Memang sistem pendidikan dan program pemerintah pasti punya tujuan tujuan dengan ada banyaknya aturan untuk penerimaan siswa didik baru tapi yang terjadi di lapangan banyak orang tua. Anak anak yang merasa kaget dan kelimpungan dengan aturan aturan yang ada
Akhirnya apa... Nggga sedikit dari temen temen yang anak anaknya terpaksa mencari sekolah swasta karena ngga dapat slot sekolah di negeri
Saat menulis inipun saya sebagi orang tua masih kebat kebit dengan hasil ppdb .. Status anak saya blm fix dapat sekolah
Yah... Mungkin bagi keluarga yang berada ngha terlalu pusing lah... Mereka akan siap siap saja kalaupun terpaksanya anak anak nya harus bersekolah di swasta
Tetapi untuk ekonomi yang bisa dikatakan pas-pasan... Sudah pasti hati para orang tua tsrutama ibu -ibu mulai galau dech.
Antara harus menerima kenyataan secara ikhlas dengan segala konsekwensinya termasuk bsngkaknya biaya pendidikan repotnya cari dan memilih sekolah yang sesuai buged dan banyak hal yang nota bene kebutuhan prndidikan ini tetap harus dipenuhi atau ada yang sebagian nekat menempuh jalur2 lain yang entahlah apa itu... 😅😅😅
Sudah hanpir ssbulan inilah. Group chat WA atau chat pribadi temen temen yang saling curhat tentang kendala masing -masing dalam. Menghadapi ppdb 2020 ini
Dan memang secara geografis perumahan saya tidak menguntungkan karwna jauh dari sekolah sekolah setingkat SMA dan jika mengandalkan zonasi akan selalu kalah karena yidak ada sekolah SMA dengan jarak 1 km ke perumahan kami .. So kalau kita bersaing. Zonasi sudah gugur sebelum berjuang. .hehehe...
Dan sebagi catatan aja. Saya lihat website ppdb kebanyakan Zonasi jarak terjauh berkisar 700 meter aja lha terus gimana nasib anak anak kami??? Bahkan kami sampai guyonan lepas ini kita hunting rumah dekat sekolahan aja ya karena kalau menunghu pemerintah bangun sekolah yang likasi dekat pemukiman kita keburu anak kita sudah kerja nanti
Lain cerita lagi di dki. Ada peraturan tambahan mengenai umur.... Olala makin pusing lah mak mak sekarang 😱😱
Dengan kata lain kedepan ...
Kalau memang kita mau anak kita. Mulus urusan sekolah negri perlu persiapan persiapan tambahan selain orestasi belajar pada umumya antara lain
1 pastikan umur anak kita cukup pada jenjang pendidikan yang dituju ngga boleh kurang umur
2. Lokasi rumah dekat sekolah lebih disukai kalau perlu mepet pager sekolah
3.punya prestasi akademis diatas rata rata (kalau rata rata... Dipastikan masih pusinglah 😅)
4.punya prestasi non akademis baik olah raga atau kesenian yang diakui sampai tingkat propinsi nasional. Lebih ok
5. Sehat badan jiwa pikiran lahir batin yaa... (harus!!) dengan sehat kita bisa berpikir lebih baik lagi
6.tetap pasang mata telinga agar kita selalu update apapun yang menyangkut tentang oendidikan anak anak kita
7.punya partner yang bisa diajak ngomong baik dalam keadaan. Emosi atau kepala dingin (karena biasanya mak mak. Kalau sudah emosi kadang sudah ngha bisa berpikir logis
8.tetap berikhtiar bersyukur dan memohon kepada Allah SWT... Karena apapaun yang. Sudah kita peraiapkan dengan matang kalau Allah ngga ridho... Juga ngga jadi kenyataan kan... Betul ngga???
Itu sedikit catatan yang bisa saya tulis berdasarkan pengalaman saya yang saat ini masih dalam. Keadaan harap harap cemas...
Tetap semangat ya teman... Anda ngga sendirian kok... Ada puluhan bahkan ratusan. Orang tua yang saat ini pusing galau dsngan kenyataan... Tapi tetap harus yakin... Anak kita punya rejeki masing masing termasuk dalam hal pendidikan...Allah sudah tetapkan itu Kita sebagai orang tua hanya perlu berikhtiar dengan maksimal Untuk mereka
Semoga Allah memudahkan segala urusan kita...
Aamiin Ya Mujibassin
PPDB yang aneh tahun ini di jakarta. Kebayang ribet dan deg degannya
BalasHapusRibed pakai banget mba... Banyak orang tua yang kecewa perjuangan selama bertahun2 sekolah baik materi kerja keras berasa sia2... Bahkanakhirnya harus keluar kocek lebih untuk cari sekolah swasra
HapusAamiin!! Semoga segera berakhir harap harap cemasnya ya mba .. jg buat para org tua lainnya
BalasHapusAa
BalasHapusAmiin tks mba ria... 😍
paling bingung milih sekolah ya
BalasHapusHarus bener2 dilihat mba ...antara jarak nilai krn semua saling penaruh di score
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusPagiii, Mbak Hasta.
BalasHapusCerita yang menarik. Berikut beberapa poin yang saya perlu garis bawahi:
1. Pilih judul yang menarik, agar calon pembaca terus tertarik untuk membaca lebih lanjut. Sertakan juga nama penulis, jika menulis di platform medsos. Karena ini menulis untuk blog, bisa disertakan atau tidak. Untuk blog bisa diletakkan pada akhir tulisan. Untuk tulisan ini, bisa ditambahkan begini:
PPdB 2020 antara Dilema dan Realita
2. Banyak kalimat-kalimat yang terlalu panjang. Bisa bikin sesak napas, saat membacanya. Jadi, penggal kalimat tersebut menjadi kalimat-kalimat yang lebih ringkas. Yang tidak akan menghilangkan makna keseluruhan kalimat yang ingin disampaikan. Sehingga paragraf akan lebih efektif.
Salah satu contoh yang saya ambil dari t7lisan Mbak ini, pada paragraf kedua:
Saya sadar kok belajar itu merupakan proses yang dilakukan tiap hari dengan konsisten akan memberikan hasil yang lebih baik dengan situasi inilah bisa diambil hikmahnya sebenarnya adalah waktu yang tepat kalau kita mau sampaikan ke anak anak kita untuk menjadi pembelajaran mengenai apa yang dinamakan ketekunan dan proses
Kalimat tersebut terlalu panjang, titiknya juga tidak jelas ada di mana. Coba bandingkan jika bagian tersebut dijadikan seperti ini:
Saya sadar kok, belajar itu merupakan proses yang dilakukan setiap hari. Proses konsisten yang akan memberikan hasil yang lebih baik, jika dilakukan terus menerus. Dalam situasi saat ini, itulah di antara hikmah yang bisa diambil. Inilah waktu yang sangat tepat, kalau kita mau, untuk menyampaikan ke anak agar menjadikan proses pembelajaran sebagai sebuah proses yang perlu dilakukan tiada henti.
Coba Mbak ungkapkan apa perasaannya saat membaca bagian yang saya sudah perbaiki tersebut? Lebih enak, lebih mudah dipahami? Atau bagaimana?
3. Walaupun kita menulis hanya untuk mengekspresikan apa yang kita rasa, alangkah indahnya jika ditulis dengan tata bahasa yang benar. Tujuan akhirnya agar pesan yang ingin kita sampaikan kepada pembaca dapat ditangkap dengan jelas, tepat dan benar. Masih banyak kesalahan penulisan kata. Mungkin hanya typo. Saya harap pada tulisan-tulisan yang akan datang, bisa lebih teliti untuk itu.
4. Ok, secara keseluruhannya saya hargai penulisan Mbak ini. Untuk menjadi lebih baik, hanya latihan dan keinginan untuk terus belajar yang diperlukan. Idenya sederhana, tetapi bisa menjadi sesuatu yang besar untuk jadi bahan tulisan. Apalagi ide tulisan yang dipilih adalah apa yang sedang dialami. Ini akan menjadikan tulisan kita lebih hidup.
5. Terima kasih karena sudah setor tulisan dan patuh. Karena itu adalah salah satu kunci kesuksesan. Terus
menulis ya?
semoga bisa melewati sulitnya PPDB ini :-)
BalasHapusCemungud trus ya
BalasHapusSalut mbak Hasta ..... bagus ini
BalasHapussemangat mbak!
BalasHapusTetap semangatttt.. Semoga dimudahkan urusan sekolah anak2. Anakku yg pertama pengabdian ngajar di pondok. yg kedua insyaAllah masuk pondok, n yg paling kecil naik kelas.jadi amannn soal mikirin gonjang2 penerimaan murid baru di SDN
BalasHapusTetap semangat,harus semangat,wajib semangat...💪
BalasHapusTetap semangat ya mbak....
BalasHapusTetap semangat mbk, yakin pasti ada jalan keluar dari situasi saat ini, dan tetap jadi motivasi sama buibu yang lain, Semangatttt
BalasHapus